Bersama dr. Fery Lesemawati.

Bullying pada anak merupakan masalah serius yang dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesejahteraan mental dan emosional mereka. Sering kali, ketika kita membicarakan faktor-faktor yang mungkin menyebabkan perilaku bullying di antara anak-anak, fokus kita cenderung tertuju pada lingkungan sekolah, teman sebaya, atau media sosial. Namun demikian, tidak boleh diabaikan bahwa orang tua juga memiliki peran yang signifikan dalam membentuk perilaku anak, termasuk perilaku bullying.
Pengaruh Orang Tua dalam Perilaku Anak
- Model Perilaku: Anak-anak cenderung meniru perilaku yang mereka lihat dari orang tua mereka. Jika orang tua menggunakan kekerasan verbal atau fisik dalam berinteraksi dengan orang lain atau bahkan di dalam keluarga, anak-anak mungkin menginternalisasi dan menggunakan perilaku serupa terhadap teman sebayanya.
- Kontrol yang Berlebihan atau Kurang: Orang tua yang sangat otoriter dan mengendalikan setiap aspek kehidupan anak dapat menciptakan rasa frustasi dan ketidakmampuan anak untuk mengatasi konflik dengan cara yang sehat. Di sisi lain, orang tua yang kurang perhatian atau kurang terlibat secara emosional dalam kehidupan anak juga dapat meningkatkan risiko perilaku bullying, karena anak mungkin mencari cara untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau kebingungan mereka.
- Model Komunikasi yang Tidak Sehat: Komunikasi yang buruk antara anggota keluarga, termasuk perilaku yang agresif atau manipulatif, dapat mengajarkan anak cara berinteraksi yang tidak sehat dengan orang lain. Ini bisa termasuk menghina, mengejek, atau memanipulasi teman sebayanya.
Tanda-tanda Orang Tua Berpotensi Sebagai Penyebab Bullying
- Penggunaan Bahasa atau Tindakan Kasar: Orang tua yang sering menggunakan kata-kata kasar, mengancam, atau menggunakan kekerasan fisik sebagai metode disiplin mungkin secara tidak langsung mengajarkan anak bahwa perilaku semacam itu dapat diterima.
- Kurangnya Empati atau Pengertian: Orang tua yang tidak sensitif terhadap perasaan dan kebutuhan anak mereka mungkin tidak mampu memahami atau membantu anak mengatasi masalah sosial atau emosional yang mungkin menjadi pemicu perilaku bullying.
- Ketidakmampuan Menangani Konflik dengan Baik: Orang tua yang sering terlibat dalam konflik dengan orang lain, baik di depan anak-anak mereka atau di luar pandangan mereka, mungkin tidak memberikan contoh yang sehat tentang cara menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif.
Mengatasi Potensi Penyebab Bullying dari Orang Tua
- Pendidikan dan Kesadaran: Orang tua perlu dipahamkan tentang dampak perilaku mereka terhadap anak-anak mereka. Pelatihan dalam komunikasi efektif, manajemen emosi, dan metode disiplin yang positif dapat membantu mengubah pola perilaku yang merugikan.
- Konseling dan Dukungan: Jika ada kekhawatiran tentang peran orang tua dalam perilaku bullying anak, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental atau konselor keluarga. Mereka dapat membantu mengidentifikasi masalah dan menawarkan strategi untuk meningkatkan hubungan orang tua-anak dan memperbaiki dinamika keluarga.
- Pengembangan Keterampilan Parenting: Program-program yang mendukung perkembangan keterampilan parenting yang positif dan mendukung dapat memberikan dukungan yang diperlukan kepada orang tua dalam membangun hubungan yang sehat dengan anak-anak mereka dan mencegah perilaku bullying.
Dalam upaya mencegah dan mengatasi perilaku bullying pada anak-anak, penting untuk mengakui bahwa orang tua memiliki peran yang signifikan dalam membentuk perilaku anak. Dengan kesadaran, pendidikan, dan dukungan yang tepat, orang tua dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka tanpa adanya tindakan bullying.
Selengkapnya simak video berikut!